INDEKS PERSEPSI KORUPSI INDONESIA SEMAKIN BAIK

INDEKS PERSEPSI KORUPSI INDONESIA SEMAKIN BAIK
Pada tahun 2015, Indeks Persepsi Korupsi di Indonesia secara konsisten menunjukan angka yang semakin baik. Berdasarkan temuan utama Tranparancy International (TI) dalam Corruption Perception Index (CPI), skor indonesia naik 2 poin dan peringkat naik 19 posisi. Skor CPI Indonesia pada tahun 2015 yaitu  sebesar 36 dan menempati urutan 88 dari 168 negara yang di ukur.
Corruption Perception Index (CPI) merupakan Indeks tentang korupsi yang paling populer dan paling sering digunakan sebagai referensi internasional dalam berbagai diskusi tentang korupsi. CPI mengukur persepsi tentang korupsi dari para pelaku usaha dan pakar terhadap  korupsi yang terjadi di sektor publik, yaitu korupsi yang melibatkan pejabat pemerintahan dan politisi. CPI di luncurkan oleh Transparansi Internasional (TI) sejak tahun 1995, dan telah digunakan oleh banyak negara sebagai rujukan dan perbandingan tingkat korupsi antar berbagai negara di dunia.
Pada tahun 2015 ini, Indonesia menjadi satu-satunya negara ASEAN yang mengalami kenaikan “kembar”. Indonesia mengalami kenaikan skor dan kenaikan peringkat. Hal ini menunjukkan bahwa di Indonesia terdapat progres pemberantasan korupsi. KPK menjadi lembaga pemberantasan korupsi yang banyak memberikan kontribusi. Pantuan Indonesia Corruption Watch (ICW), terdapat 550 kasus korupsi sepanjang tahun 2015 yang telah masuk tahap penyidikan.
Kondisi Indeks Persepsi Korupsi Global
Kondisi rerata skor CPI global cenderung stagnan pada tahun 2015. Skor rerata CPI global tertahan pada angka  43. Walaupun kondisi rerata CPI global stagnan, namun jumlah negara yang memiliki skor CPI di bawah rerata berkurang. Hal ini memperlihatkan perkembangan baik yang dialami beberapa negara, yang artinya terdapat beberapa negara di dunia yang telah melampaui skor rerata Global.
Negara-negara yang memiliki skor CPI tertinggi  pada tahun 2015 yaitu; Denmark (skor 91) menduduki peringkat 1, Finlandia (skor 90) peringkat 2, Swedia (skor 89) peringkat 3, Selandia Baru (skor 88) peringkat 4, serta Netherlands dan Norwegia dengan skor sama yaitu 87 menduduki peringkat 5.
Sementara itu negara-negara dengan skor terendah yaitu Sudan Selatan (skor 15) menduduki peringkat 163, Sudan (skor 12) peringkat 165, Afganistan (skor 11) peringkat 166,  serta Korea Utara dan somalia  dengan skor sama yaitu 8 menduduki peringkat 167.
Indeks Persepsi korupsi Indonesia dibandingkan dengan Negara-Negara Tetangga
Meskipun pada tahun 2015 CPI indonesia mengalami kenaikan kembar (kenaikan skor dan peringkat), akan tetapi kenaikan tersebut belum mampu menandingi Skor dan peringkat yang dimiliki negara-negara tetangga. Bahkan jika dibandingkan dengan Singapura, skor dan peringkat indonesia masih tertinggal jauh. Skor CPI Singapura yaitu 85, dan menduduki peringkat ke delapan secara global.
Skor dan peringkat CPI Indonesia juga masih berada dibawah negara Malaysia dan Thailand. Malaysia menduduki peringkat 54 global dengan skor 50. Sementara Thailand menduduki peringkat 76 global dengan skor 38, sedikit diatas Indonesia. Akan tetapi skor dan peringkat Indonesia masih lebih baik dibandingkan negara Filiphina (skor 35/peringkat 95), negara Vietnam (skor 31/ peringkat 112), dan negara Myanmar (skor 22/ peringkat 147)
Skor CPI indonesia pada tahun 2015 juga semakin mendekati skor rerata regional ASEAN yang sebesar (40),  Asia Pasifik  (43). Namun masih jauh dibawah sekor rerata dari G20 yang memiliki skor 54.
Perbandingan Indeks Persepsi Korupsi Indonesia dari Tahun ke Tahun
Indeks Perspsi Korupsi Indonesia saat ini jauh lebih baik dari pada Indeks persepsi Korupsi di tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2015, Skor dan peringkat Indonesia secara global lebih baik dibandingkan pada tahun 2014. Pada tahun 2014, Skor CPI Indonesia hanya sebesar 32 dan menduduki peringkat 107 secara global. Sementara pada tahun 2015 skor CPI naik menjadi 36 dengan peringkat 88.
Jika dibandingkan dengan periode tahun 1995 hingga 2008, menunjukkan bahwa skor dan peringkat Indonesia pada tahun 2015 Jauh lebih baik. Skor CPI indonesia pada tahun 1995 hanya sebesar 19. Skor tersebut menurun di tahun 1997 menjadi 17. Skor CPI indonesia antara tahun 1999-2008 yaitu sebesar 19 (1999), 22 (2001), 26 (2003), 22 (2005), 23 (2007), dan 26 (2008). mengamati skor CPI Indonesia dari tahun ke tahun memperlihatkan bahwa pada tahun 1997 pernah mengalami penuruan drastis, dan mulai merangkak naik lagi pada tahun tahun setelahnya hingga tahun 2003 (skor 26).
Pada tahun 1997 CPI indonesia tergolong sangat buruk, bahkan lebih buruk dibandingkan Filiphina yang mimiliki skor 26. Hal tersebut bisa dimaklumi karena ketika itu indonesia sedang dalam keadaan darurat politik dan ekonomi. Tahun 1997 Indonesia mengalami keambrukan ekonomi dan runtuhnya rezim Soeharto. Beberapa ahli mengatakan pada era reformasi tersebut, tingkat korupsi tinggi dan berada dalam keadaan yang sangat buruk. Soeharto lengser dari jabatannya sebagai presiden juga karena isu korupsi.
Penulis : M. Saichudin
Editor : 
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Jendela AlMarsya - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger